Gambardi sebelah kiri menunjukkan rangkaian terbuka sehingga arus mengalir dan membuat lampu menyala Berdasarkan pemasangannya, rangkaian sebuah listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. RANGKAIAN LISTRIK SERI Merupakan susunan alat-alat yang dipasang secara berurutan atau tidak bercabang Keuntungan rangkaiam listrik seri :

Secara umum, rangkaian listrik merupakan sambungan yang berasal dari berbagai macam elemen listrik pasif seperti kapasitor, resistor, transformator, induktor, sumber arus, sumber tegangan, dan juga saklar switch.Namun ada juga beberapa pengertian lain terkait rangkain listrik seperti berikut Rangkaian ListrikJenis – Jenis Rangkaian Listrik1. Rangkaian Listrik Seri2. Rangkaian Listrik Paralel3. Rangkaian Listrik Gabungan4. Rangkaian Listrik Arus Searah / DC5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik AC6. Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 Phase7. Rangkaian Listrik SederhanaHukum Kirchhoff IPerbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel1. Bentuk Rangkaian2. Rumus3. Kelebihan & KekuranganContoh Soal Rangkaian Listrik & PenyelesaiannyaPengertian Rangkaian ListrikRangkaian listrik adalah suatu kesatuan diantara berbagai komponen elektronika serta sumber tegangan yang dikaitkan secara terbuka agar arus listrik yang berasal dari sumber dapat mengetahui keberadaan aliran listrik, kalian dapat menggunakan beberapa indikator seperti motor DC serta beberapa jenis pembuatan rancangan atau pemasangannya harus memperhatikan beberapa faktor seperti Reaktansi kapasitif, reaktansi induktif induktansi, permitivitas serta umum, rangkaian listrik terdiri dari 2 jenis yang berbeda, yakni Seri dan ada pula gabungan dari 2 jenis rangkaian listrik yang disebut sebagai rangkaian simak ulasan di bawah ini1. Rangkaian Listrik SeriRangkaian listrik seri adalah bentuk rangkaian listrik yang paling sederhana, sebab tersusun secara lurus dan tidak penyusunan rangkaiannya praktis & komponen listrik disusun sejajar berderet / berurutan.Kabel penghubung tidak memiliki 1 jalan yang dapat dilewati oleh arus, sehingga apabila terdapat salah satu jalur yang terputus, maka seluruh rangkaian tidak listrik yang mengalir di dalam rangkaian sama potensial atau tegangan terhadap masing – masing komponen yang terpasang memiliki nilai yang hambatan total yang lebih besar daripada hambatan = I1 = I2 = I3 V = V1 + V2 + V3 R = R1 + R2 + R32. Rangkaian Listrik ParalelRangkaian paralel memiliki ciri khas berupa susunan rangkaiannya yang bercabang. Rangkaian listrik paralel biasa dimanfaatkan untuk aliran listrik di dalam penyusunannya cenderung lebih komponen listrik terpasang dengan cara bersusun dan juga penghubung beberapa jalan yang dapat dilewati oleh yang mengalir pada masing – masing cabang memiliki nilai besar yang – masing komponen yang terpasang memperoleh besar arus yang komponen memperoleh tegangan yang sama total lebih kecil daripada hambatan pada masing – masing komponen = I1 + I2 + I3 V = V1 = V2 = V3 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 I1 I2 I3 = 1/R1 1/R2 1/R33. Rangkaian Listrik GabunganRangkaian gabungan adalah rangkaian listrik gabungan dari seri dan umum, karakteristik serta hukum yang berlaku dalam rangkaian gabungan juga mengikuti kedua rangkaian listrik = I1 + I2 1/Rp = 1/R2 + 1/R3 Rtotal = R1 + 1/Rp4. Rangkaian Listrik Arus Searah / DCSumber arus listrik searah DC merupakan sumber energi listrik yang dapat menghasilkan arus listrik yang arahnya selalu tetap konstan dari muatan listrik potensi tinggi ke ini biasanya dijumpai pada aplikasi bertegangan rendah seperti baterai serta sebagian besar sirkuit elektronik yang juga membutuhkan catu daya atau arus searah DC.Berikut adalah beberapa tegangan yang sering digunakan untuk arus searah DC VDC5 VDC12 VDC24 VDC5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik ACDi dalam rangkaian arus searah DC, maka tegangan dan arus umumnya apabila dalam rangkaian arus bolak – balik AC, nilai sesaat dari tegangan arus dan juga karenanya daya terus berubah sebab dipengaruhi dengan apabila kalian bisa menghitung daya pada sirkuit AC dengan cara yang sama seperti pada sirkuit DC, namun kalian masih dapat menyebutkan jika daya P sama dengan tegangan V dikalikan dengan ampere I.Dapat ditarik kesimpulan jika rangkaian AC mengandung reaktansi, sehingga terdapat komponen daya sebagai akibat dari medan magnet / listrik yang dibuat oleh jika tidak seperti komponen resistif murni, daya ini disimpan serta akan dikembalikan menuju suplai ketika gelombang sinusoidal lewat satu siklus periodik daya rata – rata yang diambil oleh sebuah rangkaian yakni jumlah daya yang disimpan serta daya yang dikembalikan selama satu siklus konsumsi daya rata – rata sirkuit akan menjadi rata – rata daya sesaat pada satu siklus penuh dengan daya sesaat. P dimaksudkan sebagai perkalian dari tegangan sesaat V dan oleh arus sesaat I.Fungsi pada sinus periodik serta kontinu yakni daya rata – rata diberikan sepanjang waktu akan sama dengan daya rata – rata yang diberikan terhadap satu siklus Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 PhaseSistem daya satu fasa serta tiga fasa mengacu terhadap unit yang menggunakan daya listrik bolak – balik AC.Yang membedakan antara keduanya adalah keteguhan pengirimannya daya daya AC fase tunggal memuncak dalam tegangan 90⁰ serta 270 with, dengan siklus penuh pada 360⁰. Dengan puncak serta penurunan dalam tegangan ini, daya tidak dikirim pada laju yang Sistem 1 PhaseDalam sistem 1 phase memiliki satu kabel netral serta satu kabel daya dengan arus yang mengalir diantara siklus dalam besaran serta arah pada umumnya akan mengubah aliran pada arus serta tegangan sekitar 60 kali per detik, hal tersebut tergantung dengan kebutuhan khusus suatu penggunaan listrik 1 phaseArray luas pemakaian daya AC paling efisien hingga 100 sedikit biaya atau rangkaiannya tidak Sistem 3 PhaseTerdapat tiga kabel daya yang masing – masing 120⁰ dari fase satu sama serta wye yakni dua jenis rangkaian yang digunakan untuk mempertahankan beban yang sama terhadap sistem tiga – masing akan menghasilkan konfigurasi kabel yang konfigurasi delta tidak terdapat kawat netral yang konfigurasi wye menggunakan kabel netral serta Dalam sistem tegangan tinggi, kawat netral pada umumnya tidak tersedia untuk sistem tiga fase. Ketiga fase daya sudah memasuki siklus dengan penggunaan listrik 3 phaseBiaya penanganan tenaga kerja lebih dalam konsumsi untuk menjalankan beban daya lebih yang lebih kecil pada keselamatan konduktor lebih Rangkaian Listrik SederhanaLampu memerlukan 2 kabel untuk menyala, satu berupa kabel netral dan satu berupa kabel hidup. Kedua kabel tersebut terhubung dari lampu dengan panel suplai warna merah digunakan untuk kabel hidup serta kabel warna hitam digunakan untuk kabel yang digunakan untuk mengontrol sirkuit listrik dengan menghidupkan dan mematikan yang disediakan pada kabel langsung antara pasokan dengan beban Kirchhoff IBerbunyi “Dalam rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk dalam sebuah titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut.”Hukum Kirchhoff pertama kali dipublikasikan di tahun 1845 oleh seorang ahli fisika asal Jerman bernama Gustav Robert ini berfungsi untuk menganalisis arus serta tegangan pada suatu rangkaian yang mana hukum ini juga berkaitan dengan arah arus terhadap titik Rangkaian Listrik Seri dan ParalelPerbedaan rangkaian listrik seri dan paralel dibagi menjadi dua bagian, yakni berdasarkan bentuk, rumus, dan kelebihan kekurangannya, berikut penjelasannya1. Bentuk RangkaianDalam perbedaan bentuk rangkaian dibagi menjadi dua bagian berbeda, yaitua. Perbedaan Susunan RangkaianSeriParalelTidak bercabang / menggunakan satu kabel untuk menghubungkan hambatan secara lurus bercabang / pembagian arah arus yang terjadi menuju hambatan yang letaknya tidak Perbedaan Komponen yang DigunakanSeriParalelKomponen seri lebih yang digunakan hanya sumber tegangan, kabel serta paralel lebih banyak daripada seri. Mulai dari jumlah atau panjang RumusA. Kuat Arusa. Rumus Mencari Kuat Arus Rangkaian Listrik SeriDalam rangkaian seri jumlah muatan listrik yang mengalir pada masing – masing berjumlah sama. Sehingga, hambatan dalam satu titik akan sama dengan titik yang = I1 = I2 = I3 = I4a. Rumus Mencari Kuat Arus Rangkaian Listrik ParalelKuar arus total pada rangkaian paralel merupakan hasil dari penambahan kuat arus yang terdapat pada = I1 + I2 + I3 + I4B. Kuat TeganganTegangan merupakan besarnya energi potensial V yang ada pada suatu medan listrik dengan satuannya adalah rangkaian seri, energi potensial berbeda antara satu titik dengan titik yang lain. Namun tidak untuk rangkaian Rumus Mencari Kuat Tegangan Rangkaian Listrik SeriDalam rangkaian seri, energi potensial / tegangan tidak dapat disamakan nilainya seperti pada kuat = V1 + V2 + V3 + V4b. Rumus Mencari Kuat Tegangan Rangkaian Listrik ParalelEnergi potensial total memiliki nilai yang sama dengan energi potensial yang terdapat pada tiap – tiap = V1 = V2 = V3 = V4C. Besar HambatanPada rangkaian seri dan paralel, besar hambatan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan antara tegangan serta kuat arus listrik yang lewat pada sebuah titik dalam satu Rumus Mencari Besar Hambatan Rangkaian Listrik SeriJumlah hambatan total rangkaian seri adalah penjumlahan dari semua hambatan dalam rangkaian = R1 + R2 + R3 + R4b. Rumus Mencari Besar Hambatan Rangkaian Listrik ParalelBesar hambatan pada rangkaian listrik paralel tidak sama antara satu titiknya. Sebab pada rangkaian listrik paralel disusun secara hambatan total1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R43. Kelebihan & KekuranganBerikut beberapa kelebihan dan kekurangan pada rangkaian listrik seri dan paralel, antara lainA. KelebihanSeriParalelMenggunakan kemampuan deteksi yang lebih cepat jika terjadi kuat arus listrik yang mengalir sama besar sehingga lebih hemat terjadi kerusakan pada satu titik, tidak akan membuat masalah pada titik yang energi potensial yang sama pada masing – masing digunakan pada pemasangan bohlam, maka daya nyala bohlam tidak akan berbeda antara yang terdekat hingga yang terjauh dari sumber KekuranganSeriParalelMemiliki energi potensial yang beda, sehingga jika digunakan pada rangkaian bohlam akan memberikan daya nyala yang berbeda – terjauh dari sumber tegangan akan memiliki daya nyala yang lebih satu sumber listrik. Sehingga jika satu komponen mati, seluruh komponen juga akan boros listrik serta penggunaan komponen kuat arus yang berbeda di antara satu titik dengan titik yang Soal Rangkaian Listrik & Penyelesaiannya1. Perhatikan gambar rangkaian di bawah iniTentukana. Hambatan pengganti / total b. Arus listrik c. Tegangan pada masing – masing resistor d. Gambarkan grafik tegangan pada hambatanPembahasanSebab rangkain tersebut adalah seri, makaa. Hambatan pengganti / totalR total = R1+R2+R3+R4 R total = 6 +4 +5+10 R total = 25 Ohmb. Arus listrikI = V/R I = 15 volt/25 ohm I = 3/5 A= Ac. Tegangan pada masing – masing resistorV1 = I x R1 = 3/5 x 6 = v V2 = I x R2 = 3/5 x 4 = v V3 = I x R3 = 3/5 x 5 = 3 v V4 = I x R4 = 3/5 x 10 = 6 vd. Gambar grafik tegangan pada hambatanDari grafik tersebut, dapat disimpulkan jika di dalam rangkaian seri, semakin besar hambatannya maka akan semakin besar juga tegangannya sebab kuat arusnya Perhatikan gambar di bawah iniKuat arus yang mengalir melalui rangkaian listrik I adalah …. A. 1,5 A B. 1,0 A C. 0,75 A D. 0,5 APembahasanHambatan total = Rp + rJadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaianJawaban D

Dilansirdari Encyclopedia Britannica, gambar tersebut adalah rangkaian listrik yang disebut paralel. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Sumber listrik dari bahan kimia kering dan basah adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
V -Gambar Rangkaian dasar kelistrikan. Alat ukur yang digunakan untuk pengujian atau pemeriksaan rangkaian listrik adalah a. Ampermeter untuk mengukur arus b. Voltmeter untuk mengukur tegangan antara dua terminal pada rangkaian. Ada 2 dua cara untuk menerangkan aliran arus listrik pada rangkaian, yaitu a. Teori konvensional Aliran listrik mengalir dari terminal positif + ke negatif - dari sumber listrik. b. Teori elektron Aliran listrik mengalir dari terminal negatif - ke terminal positif + melalui rangkaian. Kedua rangkaian di atas dapat digunakan, tetapi yang umum digunakan adalah cara Konvensional. C. Jenis-Jenis Rangkaian Listrik. Di dalam rangkaian listrik, kita mengenal dua macam hubungan yang baku, yaitu hubungan seri dan hubungan paralel Bila dijumpai ada bentuk lain, maka pada dasarnya itu merupakan variasi dari hubungan seri dan ini akan diuraikan bentuk hubungan seri, paralel, dan seri paralel lengkap dengan rumus dan perhitungannya dalam bentuk arus searah DC. 1. Hubungan Seri Yang dimaksud dengan hubungan seri adalah rangkaian beberapa lampu yang dihubungkan secara berderet satu sama lain, sehingga arus mengalir secara beranting dimulai dari yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk hubungan seri sebuah batere dengan tiga lampu. + _ Gambar Pemasangan hubungan seri pada lampu 1. Rangkaian tiga lampu dalam hubungan seri dengan batere 2. Bagan hubungan seri Selain pada lampu, hubungan seri pun sering diterapkan dalam pemasangan sel-sel sumber listrikdari prinsip kimia. Misalnya Jika beberapa sel-sel batere dihubungkan secara berderet satu sama lain, dimana bagian positif dari sel pertama, dihubungkan dengan bagian negatif dari sel kedua, selanjutnya bagian bagian positif dari sel kedua dihubungkan dengan bagian negatif dari sel ketiga, maka kita dapatkan tiga sel dalam hubungan secara seri. + _ Gambar Pemasangan hubungan seri pada sel Dari uraian di atas, dapatlah diambil suatu pengertian bahwa dalam hubungan seri masing-masing bagian yang dilalui arus listrik merupakan penghantar bagi sebagian yang lainnya. Oleh karena itu bila tiga lampu yang dihubungkan secara seri dengan sebuah sel, dan salah satu lampunya putus atau dilepas, maka terputuslah hubungan seri itu sehingga lampu-lampu lainnya pun akan ikut tidak menyala. Gambar Rangkaian tertutup dengan tiga buah lampu dalam keadaan menyala S Gambar Rangkaian tertutup dengan 2 buah lampu, penghantar dilepas, rangkaian terputus. Di dalam rangkaian tertutup yang dihubungkan secara seri dengan aliran arus disembarang tempat dalam rangkaian adalah sama. Sedangkan jumlah tegangan dan jumlah hambatan dapat berubah -ubah. Untuk mengetahui jumlah tegangan dan jumlah hambatan pada rangkaian seri dapat menggunakan rumus Jumlah Tegangan E Total = E1 + E2 + E3 + .... En Jumlah Hambatan R Total = R1+ R2 + R3 + .... Rn Keterangan E Total = Jumlah semua sumber listrik yang mengakibatkan tegangan R Total = Jumlah semua hambatan E1/ E2/ E3 = Tegangan setiap komponen R1/ R2/ R3 = Hambatan setiap komponen En = Tegangan pada n buah komponen Rn = Hambatan pada n buah komponen Contoh soal. 1. Hitunglah jumlah tegangan yang dihasilkan pad a pemasangan seri 4 buah batere yang bertegangan masing-masing 1,5 volt. Jawab E Total = E1 + E2 + E3 + E4 = 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5 = 6 Volt 2. Hitunglah jumlah hambatan yang dihasilkan pada pemasangan seri 3 buah resistor yang bernilai 4 Ohm, 6 Ohm, dan 8 Ohm ! Jawab R Total = R1 + R2 + R3 = 4 + 6 + 8 = 18 Ohm Berdasarkan uraian di atas, maka dapatlah diambil suatu kesimpulan 1. Jumlah tegangan dari sejumlah sumber listrik yang dihubungkan seri adalah jumlah dari masing-masing tegangan 2. Jumlah hambatan dari sejumlah resistor yang dihubungkan seri adalah jumlah dari masing-masing hambatannya. 3. Arus dalam rangkaian seri adalah sama pada semua bagian-bagian rangkaian. Ini ditetapkan oleh rumus I Total = I1 = I2 = I n I Total = Jumlah arus seluruhnya I1 / I2 = Arus melalui hambatan 1 dan 2 In = Arus melalui hambatan ke n. Misalnya Bila sebuah batere mengalirkan arus 6 amper pada tiga hambatan yang dihubungkan seri, maka R1 , R2 dan R3 akan mendapatkan arus yang sama yaitu sebanyak 6 amper. Perhatikan gambar berikut ini A A - + Gambar Amper meter menunjukkan angka yang sama dalam rangkaian seri Di dalam rangkaian listrik tidak selamanya dipasang resistor sebagai hambatan, tetapi rangkaian harus mempunyai beban yang menghasilkan hambatan. Beban-beban ini mungkin berupa motor-motor listrik, lampu-lampu, atau alat-alat yang menggunakan listrik lainnya. Beban ini sebaiknya kita perhitungkan sebagai hambatan atau resistor. Oleh karena itu kita harus mengetahui berapa Ohm nilai hambatan yang dimiliki oleh masing-masing alat listrik ters ebut. Pada perhitungan listrik, bila arus mengalir melalui sebuah beban hambatan listrik, maka akan terjadi kehilangan tegangan listrik, atau sering pula disebut tegangan rugi. Keadaan seperti di atas sama dengan apa yang terjadi pada air, d imana tekanan air keluar dari pipa yang jauh dari sumbernya akan lebih rendah daripada tekanan air yang keluar dari pipa yang dekat dengan sumbernya. Perhatikan gambar di bawah ini. Air A B C Gambar Perbedaan tekanan pada air Tekanan air yang keluar dari lubang C lebih rendah dari tekanan yang keluar dari lubang B dan A. Contoh soal. 1. E= 220 v R1= 17 ohm R2= 10 ohm R3= 13 ohm Gambar Seri-paralel resistor Diketahui E = 220 Volt ; R1 = 17 Ohm ; R2 = 10 Ohm R3 = 13 Ohm Ditanyakan Berapakah arus yang mengalir I ? Jawab R Total = R1 + R2 + R3 = 17 + 10 + 13 = 40 Ohm. E I =  R 220 I =  I = 5,5 Amper. 40 2. Diketahui dua lampu memiliki tahanan dalam, masing-masing 7 Ohm  dan 5 Ohm  dipasang seri dengan batere yang bertegangan 6 Volt. Berapakah tegangan yang terdapat pada kedua lampu tersebut ? Selanjutnya lihat gambar berikut. + _ Jawab Gambar Hubungan seri dua buah lampu Jumlah hambatan dalam semua lampu adalah R Total = R1 + R2 = 7 + 5 = 12 Ohm Besar arus dalam rangk aian adalah E 6 1 I = =  =  = 0,5 Amper. R 12 2 Tegangan pada kedua lamp u adalah E1 = I x R1 = 0,5 x 7 = 3,5 Volt E2 = I x R2 = 0,5 x 5 = 2,5 Volt. Et = E1 + E2 = 3,5 + 2,5 = 6 Volt. Dari uraian di atas, maka gambar di atas dapat di buat menjadi + - atau + -Tugas 2     12 V 5  1 1 4   Ghambar Tahanan dalam lampu Diketahui E = 12 Volt ; R1 = 2 Ohm, R2 = 5 Ohm, R3 = 4 Ohm, R4 = 1 Ohm Ditanyakan 1 Berapakah arus yang mengalir pada rangkaian I ? 2 Berapakah tegangan pada masing-masing tahanan ? 2. Hubungan Paralel. Jika beberapa lampu dihubungkan dalam dua jepitan yang sama, maka lampu-lampu tersebut dinamakan sebagai hubungan paralel atau hubungan sejajar. Perhatikan gambar berikut            Gambar + X X X -Gambar Baga rangkaian Paralel tiga lampu dengan batere. Dalam pemasangan batere atau sel yang dihubungkan secara paralel haruslah bagian positif dihubungkan ke bagian positif. Sedangkan bagian negatif dihubungkan ke bagian negatif. Dalam hal ini masing-masing batere/sel haruslah mempunyai tegangan yang sama. Perhatikan gambar berikut            + + + X Gambar Rangkaian paralel tiga batere dengan lampu dan bagannya. Berbeda dengan rangkaian seri, pada rangkaian paralel walau pun terjadi pemutusan hubungan pada salah satu cabang tidak akan mengganggu rangkaian, kecuali pada rangkaian yang diputuskan. Pemutusan hubungan pada rangkaian paralel akan mengakibatkan arus akan berhenti dalam cabang yang dibuka diputuskan hubungannya saja. Hal ini akan dapat menghasilkan arus dari batere dikurangi oleh suatu pemutusanhubungan dalam setiap cabang dari rangkaiannya. Gambar Walau pun ada lampu yang dilepas, dalam rangkaian paralel tidak akan mengganggu rangkaian lampu lainnya. Apabila lampu kita ibaratkan hambatan, maka arah arusnya dapat digambarkan sebagai berikut + -      R1  R2  R3      Gambar Arah aliran arus menurut perjanjian ditunjukkan oleh pa nah pada rangkaian paralel. Dalam kenyataanya bagan dari gambar di atas dapat dihubungkan langsung pada batere. Perhatikan gambar berikut R 1 R 2 R 3 + _ Gambar Dari gambar di atas dapatlah disimpulkan bahwa jika tegangan batere misalnya 6 Volt, maka hambatan R1, R2, dan R3 punmendapat tegangan masing-masing 6 Volt. Dengan demkian bisa disimpulkan bahwa tegangan yang melintasi masing-masing cabang dari rangkaian paralel adalah sama seperti tegangan sumbernya. Untuk memahami pembagian arus pada setiap rangkaian paralel dapat pula menggunakan pompa air dalam pipa tertutup yang dihubungkan secara paralel. Perhatikan gambar di bawah ini I .1 I 2 I .3 Gambar Pompa air dalam pipa tertutup. Arus I terbagi menjadi I1, I2, dan I3. Tekanan air yang dihasilkan oleh pomnpa adalah sama dalam menekan air dalam pipa. Namun jumlah aliran air secara keseluruhan terbagi dalam cabang-cabang. Makin lebar pipa itu makin banyak air yang dapat leawat, karena pipa yang lebar memiliki hambatan yang kecil dan pipa yang kecil / sempit memiliki hambatan yang besar. Hal yang sama berlaku pula untuk suatu rangkaian listrik. Selanjutnya perhatikan bagan dari tiga buah resistor hambatan yang dipasang paralel ini. R R R A A A Gambar Tegangan jepit dimasing-masing resistor adalah sama. Dari gambar di atas didapat; Tegangan jepit masing-masing resistor adalah sama E = E1 = E2 = E3. Jumlah arus adalah jumlah dari arus pada masing-masing resistor I = I1 + I2 + I3 Arus yang melalui resistor berbanding terbalik dengan hambatannya, karena E E E I1= ; I2= ; I3=  dst. R1 R2 R3 Rumus di atas adalah hasil penggunaan rumus umum E = I x R . Dalam rangkaian gambar di atas, sebenarnya R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan R Pengganti. Untuk mencari R pengganti Rp, dapat kita hitung sebagai berikut I = I1 + I2 + I3 E  = I Rp E E E E  =  +  +  atau Rp R1 R2 R3 I I I I  =  +  +  atau Rp R1 R2 R3 1 Rp = 1 1 1  +  +   R1 R2 R3 Definisi 1. Jumlah hambatan dari sejumlah resistor yang dihubungkan paralel adalah kebalikan dari jumlah masing-masing hambatan. 2. Beberapa batere yang dihubungkan secara paralel mempunyai tegangan sama dengan tegangan satu batere. Tetapi jumlah arusnya sama dengan perkalian dari jumlah arus pada batere. Perhatikan gambar berikut ini + + + _ _ _ R Gambar Perbedaan arus pada setiap bagian Contoh soal Diketahui tiga buah batere masing-masing bertegangan 1,5 Volt dihubungkan secara seri dengan sebuah resistor yang memiliki hambatan 1,25 Ohm  . Berapakah arus yang mengalir pada rangkaian ini ? + + + _ _ _ R A Gambar Tiga buah batere paralel Jawab Tegangan total E = 1,5 Volt E 1,5 Arus total I I = = 1,2 Ampere R 1,25 Arus dalam tiap batere 1 1 I1 = I2 = I3 = x I = x 1,2 = 0,4 Ampere 3 3 Tugas Hitunglah besarnya arus I yang mengalir pada rangkaian hubungan paralel berikut dengan menggunakan rumus E It = Rtp Rtp = Tahanan total pada rangkaian paralel. + 6 3 12 V _ Gambar Resistor paralel 3. Hubungan Seri Paralel. Hubungan seri paralel adalah gabungan dari 2 dua jenis rangkaian dimana dalamn rangkaian tersebut disamping ada rangkaian seri terdapat pula rangkaian paralel. Gambar rangkaian di bawah ini menunjukkan rangakaian campuran. Tahanan yang bernilai 2 dihubungkan seri terhadap tahanan paralel 6 dan 3 . 2   R 1 + R2 6 R3 3  12 V _ Gambar Rangkaian seri paralel. Arus total yang mengalir pada rangkaian sama dengan tegangan sumber dibagi dengan tahanan total E It = R t Untuk mencari tahanan total pada rangkaian paralel di atas adalah sebagai berikut 1 1 1  = +  Rp R2 R3 1 1 1  =  +  Rp 6 3 1 1 2  =  +  Rp 6 6 1 3  = Rp 6 6 Rp = = 2 Ohm 3 55 Untuk mencari nilai tahanan seluruhnya adalah sebagai berikut Rt = R1 + Rp Rt = 2 + 2 = 4 Ohm Langkah selanjutnya, untuk menghitung arus total It adalah sebagai berikut E It =   R t 12 It =  = 3 Amper 4 Untuk mencari tegangan jepit pada tahanan pertama R1 digunakan rumus E1 = It x R1 E1 = 3 x 2 E1= 6 Volt. Untuk menghitung tegangan jepit pada tahanan R2dan R3 digunakan rumus Ep = I x Rp Ep = 3 x 2 Ep = 6 Volt. Untuk mencari arus yang mengalir melalui tahanan R2, menggunakan rumus Ep I1 =  R2 6 I1 =  6 I1 = 1 Amper Untuk mencari besarnya arus yang mengalir pada tahanan R3, menggunakan rumus Ep 6 I2=  = - = 3 Ampere R3 2 Jadi arus yang mengalir pada tahanan R1 sama dengan jumlah arus yang mengalir pada tahanan R2dan R3. Hal ini sesuai dengan bunyi “ Hukum Kirchoff I” , yang mengatakan bahwa arus yang masuk pada satu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar pada titik cabang tersebut.
RangkaianRLC pada Gambar 7. mempunyai suatu frekuensi alami dari osilasi , dan menganggap pada rangkaian tersebut bekerja suatu dampak luar , yang di dalam perkara ini ialah tegangan gerak elektrik bolak-balik yang diberikan dalam persamaan V = V dengan ω ialah frekuensi sudut dari gaya penggerak.

Rangkaian listrik adalah sebuah instalasi yang berfungsi sebagai jalur lintasan untuk arus listrik. Gunanya yaitu sebagai media untuk mendistribusikan arus listrik dengan bantuan kabel sebagai penghantarnya. Kali ini, kita akan membahas tuntas mengenai apa itu rangkaian listrik? Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, rumus, perbedaan jenis-jenis rangkaian listrik serta penjelasannya lengkap. Simak ulasan selengkapnya mengenai rangkaian listrik berikut ini! apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik Rangkaian listrik merupakan media yang berfungsi sebagai jalur lintasan agar arus listrik dapat mengalir. Disinilah peran penghantar diperlukan, yakni supaya arus listrik bisa mengalir ke komponen tertentu. Penghantar atau konduktor dalam hal ini biasanya menggunakan kabel sebagai medianya. Jadi, kabel disini memiliki peran sebagai media yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Dimana dengan bantuan kabel, maka arus listrik dapat mengalir dan didistribusikan pada seluruh rangkaian. Setelah itu akan disambungkan dengan perangkat elektronik yang membutuhkan. Seberapa panjang kabel nantinya bisa menentukan luas jangkauan aliran listrik ke suatu tempat. Prinsip Kerja Rangkaian Listrik gambar rangkaian listrik Untuk dapat disebut sebagai rangkaian listrik, maka sebuah instalasi harusnya memenuhi beberapa standar yang berlaku. Adapun cara kerja yang berlaku pada sebuah rangkaian listrik adalah sebagai berikut Rangkaian listrik membutuhkan sumber tegangan. Dimana sumber tegangan ini fungsinya adalah untuk menghasilkan arus listrik. Rangkaian listrik harus memiliki beban yang nantinya akan di supply dari sumber tegangan menuju perangkat lain. Selanjutnya, rangkaian listrik harus memiliki konduktor yang berfungsi untuk menghantarkan arus dari sumber tegangan menuju perangkat lain yang membutuhkan. Untuk dapat menyalakan perangkat elektronik, rangkaian listrik haruslah berbentuk sebuah rangkaian yang tertutup. Jenis – jenis Rangkaian Listrik Gambar jenis rangkaian listrik Sebutkan jenis-jenis rangkaian listrik serta penjelasannya? Berdasarkan jenis atau macamnya, instalasi listrik ini dibedakan menjadi 3 jenis rangkaian listrik, diantaranya adalah Rangkaian seri. Rangkaian paralel. Rangkaian campuran. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ketiganya, berikut akan kami bahas dengan lebih spesifik jenis rangkaian tersebut. 1. Rangkaian Listrik Seri gambar rangkaian listrik seri Jenis instalasi yang pertama adalah rangkaian listrik seri. Model yang satu ini bisa dibilang memiliki bentuk yang paling sederhana dibandingkan dengan yang lainnya. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut dikarenakan pada rangkaian seri, setiap komponen-komponennya akan dirangkai secara berurutan dan dalam satu garis lurus. Jadi pada rangkaian tersebut, Anda tidak akan menemukan susunan yang bercabang pada instalasinya. Adapun beberapa karakteristik yang sering ditemukan pada rangkaian listrik seri diantaranya adalah Model susunan jenis rangkaian listrik seri relatif lebih mudah karena tidak terdapat percabangan. Karena tidak memiliki percabangan, metode penyusunan rangkaian ini biasanya tetap berada dalam satu jalur. Arus yang mengalir pada rangkaian seri nilainya adalah sama. Artinya tegangan masuk dan keluarnya memiliki jumlah yang tetap. Apabila ada jalur yang terputus, maka seluruh lintasan akan terhenti atau tidak dapat beroperasi. 2. Rangkaian Listrik Paralel gambar rangkaian listrik paralel Model instalasi listrik yang berikutnya adalah rangkaian listrik paralel. Untuk instalasi paralel, metode penyusunannya juga diposisikan secara sejajar. Namun bedanya, rangkaian tersebut memungkinkan untuk memiliki beberapa titik percabangan. Meskipun penyusunannya tidak sesederhana rangkaian seri. Namun sistem paralel ini memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan versi yang sebelumnya. Oleh karenanya, pemakaiannya pun lebih populer dan banyak digunakan. Adapun karakteristik untuk rangkaian listrik paralel antara lain adalah Jenis rangkaian listrik ini disusun dalam posisi sejajar dan memiliki beberapa titik percabangan. Secara teknis, metode penyusunan untuk jenis rangkaian listrik ini lebih rumit dibandingkan dengan instalasi seri. Karena memiliki beberapa titik percabangan, maka jumlah arus yang mengalir pada masing-masing cabang nilainya tidak sama. Instalasi pararel akan menghasilkan arus dengan nilai yang berbanding terbalik dengan hambatannya. Hambatan total yang dihasilkan pada jenis rangkaian ini biasanya jumlahnya lebih kecil. Terutama jika dibandingkan dengan hambatan yang terdapat pada cabang penyusun instalasi paralel. 3. Rangkaian Listrik Campuran gambar rangkaian listrik campuran Rangkaian listrik campuran bisa dikatakan sebagai inovasi perpaduan antara dua macam rangkaian listrik sebelumnya. Jadi, versi ini merupakan penggabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik ini, berikut beberapa karakteristik dari rangkaian listrik campuran adalah Model penyusunan untuk instalasi campuran merupakan perpaduan dari rangkaian paralel dan seri. Jenis rangkaian listrik ini memiliki susunan yang paling rumit dibandingkan dengan instalasi seri maupun paralel. Lebih unggul dan fleksibel. Inilah mengapa jenis rangkaian ini terbilang paling sering digunakan karena dapat menyesuaikan dengan jenis medan yang ada. Mempunyai hukum yang berlaku pada rangkaian seri maupun paralel. Hal ini dipengaruhi juga oleh komponen penyusunnya. Macam-Macam Rangkaian Listrik gambar rangkaian listrik terbuka dan tertutup Arus listrik baru dapat digunakan apabila terhubung dalam sebuah rangkaian listrik dengan perantara suatu penghantar. Berdasarkan kondisinya, terdapat dua macam jenis instalasi listrik, diantaranya adalah rangkaian listrik terbuka dan tertutup. Apa perbedaan antara rangkaian listrik tertutup dan terbuka jelaskan? Oke langsung saja, simak perbedaan dari kedua jenis rangkaian listrik melalui penjelasan yang ada dibawah ini. 1. Rangkaian Listrik Terbuka Rangkaian listrik terbuka merupakan kondisi dimana kutub positif dan negatifnya tidak saling tersambung. Karena arus listrik pada rangkaian tidak terhubung, maka pada kondisi tersebut bola lampu listrik tidak akan menyala 2. Rangkaian Listrik Tertutup Pada rangkaian tertutup arus listrik mengalir melalui perantara kabel. Inilah mengapa nantinya kutub positif dan negatifnya akan saling terhubung satu sama lain. Oleh karenanya, ketika rangkaian listrik dalam keadaan tertutup maka lampu bohlam akan menyala. Nah, itulah perbedaan antara rangkaian listrik tertutup dan terbuka yang bisa Anda pahami. Selanjutnya, kita akan mengetahui berbagai macam rumus rangkaian listrik, agar kita bisa tahu bagaimana cara menghitungnya. Rumus Rangkaian Listrik gambar rumus rangkaian listrik Tahukah Anda, bahwa rangkaian listrik ini ternyata bisa juga dihitung. Nah tentu saja bukan sekedar perkiraan, ada rumus khusus untuk penghitungan daya yang berlaku pada rangkaian listrik. Langkah awal yang perlu dilakukan yakni mengetahui rumus rangkaian listrik itu sendiri. Berikut ini penjelasan mengenai rumus dari setiap jenis rangkaian listrik. 1. Rumus Rangkaian Listrik Seri Untuk instalasi dengan model seri, kebanyakan nilai dari kuat arus listrik yang mengalir mempunyai kesamaan porsi. Mudahnya yakni jumlah arus masuk dan keluarnya bernilai tetap. Jika dijabarkan dalam sebuah rumus, berikut ini cara penghitungannya. gambar rumus rangkaian listrik seri 2. Rumus Rangkaian Listrik Paralel Berbeda dari rangkaian seri, justru nilai dari kuatnya arus listrik yang mengalir akan mempunyai nilai berbeda. Hal ini terutama berlaku pada setiap cabang yang dilalui nantinya. Intinya, pada setiap cabang yang ada akan mempunyai nilai dengan besaran berbanding terbalik dengan kuat arusnya. Dari cara kerjanya di atas, maka rumus untuk rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut gambar rumus rangkaian listrik paralel 3. Rumus Rangkaian Listrik Campuran Rumus rangkaian listrik campuran menggunakan hukum yang berlaku pada rangkaian seri dan paralel. Apabila dijabarkan, rumusnya adalah sebagai berikut gambar rumus rangkaian listrik campuran Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel Pada rangkaian seri dan paralel, keduanya dibedakan oleh rumus mencari hambatan total. Sementara untuk mencari kuat arus I dan tegangan v totalnya sama. Berikut ini rumus rangkaian seri dan paralel yang bisa Anda pelajari. Keterangan Itotal = kuat arus listrik total A I1 = kuat arus listrik 1 A I2 = kuat arus listrik 2 A I3 = kuat arus listrik 3 A Rumus di atas digunakan untuk mencari besar kuat arus listrik total I. Sedangkan untuk menghitung tegangan total pada rangkaian dapat dicari dengan rumus berikut ini. Keterangan Vtotal = tegangan total V V1 = tegangan 1 V V2 = tegangan 2 V V3 = tegangan 3 V Kesimpulan Rangkaian listrik adalah model instalasi listrik yang bentuknya terdiri dari rangkaian paralel, seri serta gabungan antara seri dan paralel yang biasa disebut dengan rangkaian campuran. Jadi tidak mengherankan jika hukum atau cara kerjanya masih bergantung pada rangkaian penyusunnya. Untuk melakukan penghitungan besarnya tahanan yang terdapat pada rangkaian seri, paralel dan campuran. Maka Anda harus melakukan penghitungan sesuai dengan rumus diatas. Yaitu terlebih dahulu melakukan penghitungan terhadap masing-masing rangkaian. Setelah itu, sederhanakanlah rangkaian tersebut sehingga nantinya akan ditemukan nilai tahanan akhir tunggal yang dihasilkan dari rangkaian keseluruhan. Nah, itulah materi kali ini mengenai apa itu rangkaian listrik? Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, rumus, perbedaan jenis-jenis rangkaian listrik serta penjelasannya yang lengkap. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di materi elektro selanjutnya.

Rangkaiantersebut dapat disederhanakan Rangkaian tersebut merupakan jembatan Wheatstone. Jika perkalian silang hambatannya bernilai sama maka hambatan yang ada di tengah tidak dilalui arus listrik. R 1.R 4 = R 2.R 3 2 × 3 = 1 × 6 6 = 6 Karena sama maka hambatan yang ditengah (3 Ω) tidak dilalui arus listrik sehingga dapat diabaikan. – Dalam kehidupan sehari-hari, manusia modern dibantu oleh alat elektronik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari kulkas, microwave, pendingin ruangan, lampu, penanak nasi, ponsel pintar, hingga perangkat komputer semua adalah alat elektronik. Namun bagaimanakah alat elektronik bisa menyala? Alat elektronik bisa menyala karena tersambung dengan sumber daya listrik. Alat elektronik bisa tersambung ke sumber daya listrik dan menyala tidak lepas dari keberadaan rangkaian rangkaian listrik itu? Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pengertian tentang rangkaian listrik adalah jalur untuk mentransmisikan arus listrik. Rangkaian listrik adalah serangkaian komponen-komponen elektronika yang dirangkai untuk mengalirkan listrik dari sumber daya ke perangkat yang diinginkan. Baca juga 10 Alat Rumah dengan Energi Listrik dan Fungsinya Komponen-komponen rangkaian listrik Berikut adalah komponen-komponen dasar penyusun rangkaian listrik Resistor R Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik, sehingga sering disebut dengan hambatan. Resisitor memiliki besar resistansi yang berbeda-beda sesuai dengan bahan pembuatnya. Semakin besar nilai resistor, maka akan semakin besar arus listrik yang dihambatnya. Kapasitor C Dilansir dari How Stuff Works, kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan aliran elektron muatan listrik dan bisa melepaskannya nanti. Besar kapasitas penyimpanan muatan listrik suatu kapasitor disebut dengan kapasitansi dan memiliki satuan farad. Induktor Induktor adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan energi magnet. Kemampuan induktor dalam menyimpan medan magnet disebut dengan induktansi dengan satuan henry H. Dioda Dioda merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyearahkan arus. Kemampuan menyearahkan arus, membuat dioda sering digunakan untuk mengontrol arus listrik. Transistor Transistor adalah komponen listrik dengan sifat semikonduktor yang berfungsi untuk memperkuat, mengendalikan, dan menghasilkan sinyal listrik. Baca juga 5 Contoh Kegiatan Masyarakat Sebelum dan Sesudah ada ListrikJenis-jenis rangkaian listrik Secara umum, rangkaian listrik dibedakan menjadi dua yaitu rangkaian seri dan rangkaian parallel. Berikut penjelasannya Rangkaian seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang komponennya dirangkai secara seri atau sejajar. Ekor satu komponen dihubungkan dengan kepala komponen yang lain, sehingga arus yang sama akan mengalir ke satu komponen ke komponen lainnya. Berdasarkan situs arus yang mengalir dalam semua komponen rangkaian serii adalah sama, namun beda potensialnya berbeda-beda. Arus yang satu arah membuat gangguan pada satu komponen, dapat mematikan keseluruhan komponen dalam rangkaian. Rumus rangkaian seri Rangkaian listrik NURUL UTAMI Rumus rangkaian listrik seri Baca juga Komponen-komponen Rangkaian Listrik Sederhana Rangkaian parallel Rangkaian parallel adalah rangkaian listrik yang komponennya dirangkai secara bercabang atau bertingkat. Disadur dari Workforce LibreTexts, dalam rangkaian parallel komponen terhubung di ujung satu sama lain dan tidak ada dua set titik kelistrikan yang sama. Artinya elektron memiliki banyak jalur untuk mengalir. Kebalikan dari rangkaian seri, setiap komponen rangkaian parallel memiliki arus yang berbeda namun beda potensial yang sama. Karena elektron memiliki banyak jalur arus bercabang, maka satu jika hanya ada satu komponen yang rusak, tidak mendapak komponen lain dalam jalur arus yang berbeda. Rangkaian listrik NURUL UTAMI Rumus rangkaian listrik paralelContoh soal Tentukan tegangan totalnya jika total arus yang mengalir adalah 2 ampere dan besar R1=2 ohm, R2=2 ohm, R3=3 ohm! Rangkaian listrik campuran seri dan paralelRangkaian tersebut adalah rangkaian campuran dari rangkaian seri dan rangkaian parallel. Hambatan dua R2 dan hambatan tiga R3 disusun secara parallel, sehingga jumlah total hambatan keduanya disebut dengan hambatan parallel Rp. Adapun hambatan satu R1 dirangkai secara seri dengan Rp. Baca juga Sumber Daya Alam Pembangkit Listrik Untuk mengetahui tegangan totalnya Vtotal, maka harus dicari hambatan totalnya Rtotal terlebih dahulu NURUL UTAMI Perhitungan hambatan total rangkaian listrik seri-paralelSetelah mendapatkan nilai hambatan totalnya, maka dapat dihitung tegangan totalnya dengan mengalikan hambatan dan arus totalnya sebagai berikut Vtotal = Itotal × Rtotal = 2 × 2,2 = 4,4 volt Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. JenisRangkaian Listrik Cara alat listrik terhubung dengan sumber listrik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu melalui cara seri, cara paralel, dan gabungan seri-paralel. Selanjutnya ketiga cara ini lazim disebut dengan rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Rangkaian Seri Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri?

Adapunjenis saklar dibedakan menjadi dua kategori yaitu saklar mekanis dan saklar elektronik. Jenis Sakelar mekanis harus diaktifkan secara fisik, dengan menekan, menggerakkan, melepaskan, atau menyentuh kontaknya. Jenis Sakelar elektronik tidak memerlukan kontak fisik apa pun untuk mengontrol sirkuit. Biasanya saklar tipe ini dikendalikan

Voltmeteradalah perangkat elektronika yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada rangkaian elektronika. Umumnya satuan voltmeter dinyatakan dalam bentuk Volt, milivolt (0,001 volt), atau kilovolt (1.000 volt). Selain pengertian diatas, Voltmeter bisa juga didefinisikan sebagai alat yang dibuat untuk mengukur potensial listrik antara 2 SNhxvh.
  • g8fco4wa1a.pages.dev/252
  • g8fco4wa1a.pages.dev/318
  • g8fco4wa1a.pages.dev/235
  • g8fco4wa1a.pages.dev/322
  • g8fco4wa1a.pages.dev/98
  • g8fco4wa1a.pages.dev/108
  • g8fco4wa1a.pages.dev/46
  • g8fco4wa1a.pages.dev/250
  • g8fco4wa1a.pages.dev/293
  • gambar tersebut menunjukkan jenis rangkaian listrik yaitu